Kamis, 07 Januari 2010

Manipulasi: Sebuah Model Licik Untuk Mempengaruhi

Model-model manipulasi sudah lama kita kenal. Model ini nampak pada tulisan-tulisan Machiavelli dan bahkan sebelunnya. Model manipulatif untuk menghasilkan perubahan telah berkembang terutama didalam keadaan dimana penggunaan wewenang adalah muntahil, yaitu keadaan dimana A merupakan teman yang setaraf kedudukannya dengan yang B atau bawahan dari B. Beberapa model manipulatif mempunyai ide-ide pokok sebagai berikut: Para A yang manipulatif cendrung untuk mengembangkan hubungan yang akrab dengan B, yang pada umunya merupakan hubungan ketergantungan, dan kemudian mempergunakan sebagai alat. model manipulatif kebanyakan terdiri dari dua tahap yaitu tahap hubungan dan kemudian tahap mempengaruhi. Para A yang manipulatif biasanya sensitif terhadap kebutuhan-kebutuhan dan emosi manusia, dan mereka cenderung sedikit demi sedikit serta lebih banyak mempergunakan cara yang tidak langsung ketimbang cara yang langsung sebagian besar dari kita menganggap bahwa manipulasi adalah suatu perkataan yang mengandung konotasi yang tercela. tetapi didalam banyak situasi metode tersebut bermanfaat dan menurut ukuran umum sesuai dengan normal.

Keuntungan:

1. Dapat mempengaruhi perilaku induvidu tanpa paksaan,

2. Dapat lebih waspada dengan penampilan seseorang karena penampilan tersebut dapat dimanipulasi.

Kerugian:

1. Merugikan seseorang dalam bentuk negatif,

2. Berjalan lambat karena membutuhkan proses untuk menyakininya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar